Setiap ibu hamil harus menjalani periksa dalam. Untuk apa sih?
Banyak sekali yang dapat Anda ketahui melalui periksa dalam. Masalahnya, tujuan periksa yang satu ini masih jadi tanda tanya pada sebagian besar wanita. Bahkan, belum apa-apa mereka justru bertanya, sakit enggak, sih ? Jadi, yuk telusuri lebih jauh….
Bisakah diganti USG?
Dari namanya saja, Anda tentu bisa menduga kalau yang diperiksa adalah bagian dalam tubuh. Tepatnya, alat reproduksi yang letaknya di dalam tubuh, yakni rahim, kedua saluran telur, dan kedua indung telur. Karena pemeriksaan ini via vagina, dengan sendirinya kondisi vagina juga diperiksa.
Untuk itu, dokter akan memasukkan jari telunjuk dan jari tengah ke dalam vagina. Seberapa dalam? Tergantung panjang vagina. Umumnya, sekitar 8 -11 cm. Ketika dokter memasukkan dua jari ke dalam vagina, tangan yang lain menekan secara perlahan perut bagian atas.
Lebih dulu, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan spekulum, yaitu alat yang menyerupai dua buah sendok mirip paruh bebek. Alat ini membuka vagina agar mulut rahim bisa dilihat. Setelah itu, barulah dokter melakukan perabaan bagian dalam dengan kedua tangannya.
Sebenarnya, apa sih manfaat dari periksa dalam?
• Meraba kondisi organ reproduksi dan alat kelamin bagian dalam.
• Mendeteksi adanya kelainan pada organ reproduksi dan alat kelamin bagian dalam, seperti tumor, kista atau infeksi.
• Mengetahui apakah benar-benar terjadi kehamilan atau tidak.
Pada saat ini, sebagian data dari periksa dalam (khususnya untuk mengetahui kondisi organ reproduksi) bisa juga digantikan dengan USG (ultrasonografi), terutama transvaginal USG. Namun begitu, pemeriksaan daerah vagina dan mulut rahim melalui spekulum tetap harus dilakukan, karena tidak bisa digantikan oleh USG.
Berapa kali periksa?
Umumnya, periksa dalam dilakukan pada wanita yang datang untuk pertama kalinya ke dokter kandungan karena merasa dirinya sudah hamil.
Nah, periksa dalam akan dilakukan lagi begitu kehamilan Anda memasuki minggu ke-36. Pada saat ini, bisa dinilai kapasitas panggul Anda serta turunnya kepala atau bagian tubuh janin Anda ke dalam rongga panggul. Dengan begitu, dokter bisa memperkirakan apakah kelak janin bisa melewati rongga panggul atau tidak. Normal tidaknya posisi janin pun, pada saat ini bisa diketahui, sehingga proses keluarnya nanti bisa diprediksi. Apakah bisa lahir normal via vagina atau harus melalui operasi caesar.
Nantinya, periksa dalam akan diulang kembali ketika persalinan tiba. Kali ini, pemeriksaan dilakukan untuk menilai pembukaan mulut rahim (sudah sampai pembukaan berapa), serta sekali lagi akan dipantau turunnya bagian tubuh janin dalam rongga panggul. Dokter juga akan melihat ada atau tidak air ketuban. Ini untuk menjaga kalau-kalau ketuban sudah pecah.
Terasa sakitkah?
Wajar-wajar saja kalau wanita yang belum pernah melakukan periksa dalam akan bertanya-tanya sakitkah pemeriksaan itu? Pada dasarnya tidak menimbulkan rasa sakit. Paling-paling, Anda hanya merasa tidak nyaman saja.
Karena itu, santai saja. Dalam keadaan santai saat diperiksa, otot-otot tubuh akan rileks, yakni mengendur, lunak, dan lentur. Begitu ada yang kurang beres di jalan lahir, entah itu infeksi atau benjolan, akan teraba dengan mudah. Selain itu, ketidakberesan di daerah rahim bisa pula segera terasa.
Bagaimana kalau Anda tegang? Otot-otot sekitar vagina akan berkontraksi dan mengerut. Akibatnya, sulit bagi dokter untuk meraba dan merasakan bagian dalam vagina. Anda sendiri tidak akan merasa nyaman, bahkan nyeri, selama pemeriksaan berlangsung.
Periksa Dalam jika …
• Bila kondisi hormonal Anda tidak seimbang, sehingga sulit diketahui masa subur.
• Kehamilan Anda cukup berisiko. Misalnya, pernah mengalami keguguran.
Banyak sekali yang dapat Anda ketahui melalui periksa dalam. Masalahnya, tujuan periksa yang satu ini masih jadi tanda tanya pada sebagian besar wanita. Bahkan, belum apa-apa mereka justru bertanya, sakit enggak, sih ? Jadi, yuk telusuri lebih jauh….
Bisakah diganti USG?
Dari namanya saja, Anda tentu bisa menduga kalau yang diperiksa adalah bagian dalam tubuh. Tepatnya, alat reproduksi yang letaknya di dalam tubuh, yakni rahim, kedua saluran telur, dan kedua indung telur. Karena pemeriksaan ini via vagina, dengan sendirinya kondisi vagina juga diperiksa.
Untuk itu, dokter akan memasukkan jari telunjuk dan jari tengah ke dalam vagina. Seberapa dalam? Tergantung panjang vagina. Umumnya, sekitar 8 -11 cm. Ketika dokter memasukkan dua jari ke dalam vagina, tangan yang lain menekan secara perlahan perut bagian atas.
Lebih dulu, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan spekulum, yaitu alat yang menyerupai dua buah sendok mirip paruh bebek. Alat ini membuka vagina agar mulut rahim bisa dilihat. Setelah itu, barulah dokter melakukan perabaan bagian dalam dengan kedua tangannya.
Sebenarnya, apa sih manfaat dari periksa dalam?
• Meraba kondisi organ reproduksi dan alat kelamin bagian dalam.
• Mendeteksi adanya kelainan pada organ reproduksi dan alat kelamin bagian dalam, seperti tumor, kista atau infeksi.
• Mengetahui apakah benar-benar terjadi kehamilan atau tidak.
Pada saat ini, sebagian data dari periksa dalam (khususnya untuk mengetahui kondisi organ reproduksi) bisa juga digantikan dengan USG (ultrasonografi), terutama transvaginal USG. Namun begitu, pemeriksaan daerah vagina dan mulut rahim melalui spekulum tetap harus dilakukan, karena tidak bisa digantikan oleh USG.
Berapa kali periksa?
Umumnya, periksa dalam dilakukan pada wanita yang datang untuk pertama kalinya ke dokter kandungan karena merasa dirinya sudah hamil.
Nah, periksa dalam akan dilakukan lagi begitu kehamilan Anda memasuki minggu ke-36. Pada saat ini, bisa dinilai kapasitas panggul Anda serta turunnya kepala atau bagian tubuh janin Anda ke dalam rongga panggul. Dengan begitu, dokter bisa memperkirakan apakah kelak janin bisa melewati rongga panggul atau tidak. Normal tidaknya posisi janin pun, pada saat ini bisa diketahui, sehingga proses keluarnya nanti bisa diprediksi. Apakah bisa lahir normal via vagina atau harus melalui operasi caesar.
Nantinya, periksa dalam akan diulang kembali ketika persalinan tiba. Kali ini, pemeriksaan dilakukan untuk menilai pembukaan mulut rahim (sudah sampai pembukaan berapa), serta sekali lagi akan dipantau turunnya bagian tubuh janin dalam rongga panggul. Dokter juga akan melihat ada atau tidak air ketuban. Ini untuk menjaga kalau-kalau ketuban sudah pecah.
Terasa sakitkah?
Wajar-wajar saja kalau wanita yang belum pernah melakukan periksa dalam akan bertanya-tanya sakitkah pemeriksaan itu? Pada dasarnya tidak menimbulkan rasa sakit. Paling-paling, Anda hanya merasa tidak nyaman saja.
Karena itu, santai saja. Dalam keadaan santai saat diperiksa, otot-otot tubuh akan rileks, yakni mengendur, lunak, dan lentur. Begitu ada yang kurang beres di jalan lahir, entah itu infeksi atau benjolan, akan teraba dengan mudah. Selain itu, ketidakberesan di daerah rahim bisa pula segera terasa.
Bagaimana kalau Anda tegang? Otot-otot sekitar vagina akan berkontraksi dan mengerut. Akibatnya, sulit bagi dokter untuk meraba dan merasakan bagian dalam vagina. Anda sendiri tidak akan merasa nyaman, bahkan nyeri, selama pemeriksaan berlangsung.
Periksa Dalam jika …
• Bila kondisi hormonal Anda tidak seimbang, sehingga sulit diketahui masa subur.
• Kehamilan Anda cukup berisiko. Misalnya, pernah mengalami keguguran.
0 komentar:
Posting Komentar